Foreplay, sesi favorit wanita saat bercinta. (healthism)
Kehidupan seks
menjadi salah satu bumbu keharmonisan pasangan. Sayang, tak semua
pasangan dapat menikmati aktivitas seks dengan baik.
Komunikasi searah soal pilihan gaya menjadi masalah utama
kebanyakan pasangan. Selain itu, terkait ketidaksiapan mental untuk
melakukan aktivitas seks. Terutama pada wanita, selain kedua hal tadi,
berikut beberapa pencetus ketidaknyamanan bercinta.
Kurang komunikasi
Banyak wanita menemukan pembicaraan menarik dengan pasangan. Mereka
menemukan raca cinta pada sesi ini. Namun, banyak pria yang mengabaikan
komunikasi kecil ini sebagai jalur pembangkit gairah.
Masalah penampilan
Bagi wanita, penampilan tubuh tetap menjadi urusan penting,
demikian juga saat mereka harus tanpa busana di hadapan pasangan. Bentuk
tubuh yang kurang sempurna terkadang membuat mereka tidak percaya diri,
sehingga tidak dapat menikmati aktivitas seks. Solusi terbaik: matikan
lampu atau pasang cahaya redup.
Foreplay, bukan orgasme
Pria merasa bahwa pasangan yang sempurna adalah pasangan yang mampu
membawa wanita mencapai klimaks. Sebaliknya bagi wanita, hal ini
tidaklah penting. Daripada orgasme, wanita lebih memilih foreplay.
Seks serius
Banyak pria yang melakukan hubungan intim dengan sangat serius.
Terkadang, mereka lupa untuk tertawa, romantis, dan menikmati hal
tersebut dengan santai. Padahal, ini sangat dibutuhkan wanita.
Pria anti kelembutan
Seorang wanita sangat menyukai pelukan, belaian, dan ciuman dari
pasangannya. Namun, banyak wanita mengeluhkan hal tersebut, karena
pasangan mereka tidak pernah melakukan, kecuali saat foreplay.
Mengabaikan afterplay
Wanita membutuhkan perhatian lebih setelah berhubungan intim,
beberapa wanita mengeluhkan kebanyakan pasangannya yang tertidur setelah
melakukan hubungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar