Jumat, 01 Maret 2013

Bus Rombongan Paskibraka Masuk Jurang, 7 Tewas

Ilustrasi kecelakaan bus [google] Ilustrasi kecelakaan bus [google]
[MEDAN] Bus Koperasi Diori BB 7663 EA yang mengangkut puluhan pelajar anggota rombongan pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) masuk ke dalam jurang di Jl Pematangsiantar - Parapat kilometer 1,5, saat menuju perkemahan Balai Diklat Kehutanan, Desa Pondok Bulu, Kecamatan Dolok Pangaribuan, Sumatera Utara (Sumut), Kamis (28/2) sore.


Dalam kecelakaan maut itu dilaporkan merenggut 7 korban jiwa, yang salah seorang di anataranya merupakan supir bus bernama Humisar Marpaung (48) warga Jl Tentram Ujung, Kelurahan Sukadame, Pematang Siantar.

Korban tewas lain yang merupakan pelajar adalah Gustiany Anggraini, Anisa Rosa, Jumaidah dan Nabila, yang keseluruhannya merupakan pelajar SMA Negeri 4 Pematang Siantar.

Selain itu, seorang siswi SMA Negeri 1 Pematangsiantar, Masnaria Panggabean, juga dilaporkan tewas. Kecelakaan ini juga melukai 18 pelajar yang ada dalam rombongan tersebut.

Para korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Djarasmen Saragih di Pematang Siantar. Begitu juga dengan jenazah para korban tersebut, dievakuasi menuju rumah sakit itu.

Kasubbag Humas Polres Simalungun, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Henry  Panggabean menyampaikan, bus yang dikemudikan Humisar Parpaung mengalami kecelakaan saat melintasi jalan menurun dan menikung, saat perjalanan menuju lokasi perkemahan.

Bus tersebut kemudian hilang kendali setelah menabrak tembok jembatan, dan masuk ke dalam jurang dan tercebur di sungai kedalaman 5 meter.

"Busa yang berada di dalam sungai tersebut belum dapat dievakuasi. Proses evakuasi mengalami kendala karena faktor curah hujan yang masih sangat tinggi. Jumlah korban yang tewas masih 7 orang ditemukan. Besok lanjutan proses evakuasi kembali dilaksanakan. Sejauh ini, penyebab dari kecelakaan itu belum dapat diketahui secara pasti, sebab masih diselidiki," katanya.

Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Pematang Siantar, Helmi saat ditemui di instalasi jenazah RSUD Djasamen Saragih Pematang Siantar, menyampaikan, ada 20 pelajar dari sekolah anak didiknya tersebut, ikut dalam rombongan menuju Balai Diklat Kehutanan, Desa Pondok Bulu, Kecamatan Dolok Pangaribuan. Namun, pihaknya belum dapat memastikan jumlah korban yang tewas dari sekolah tersebut.

"Kami merasa sangat terpukul ketika mendapatkan laporan kecelakaan itu, apalagi sampai merenggut korban jiwa. Mereka merupakan murid dari kebanggaan sekolah, sebab bagian dari anggota Paskibraka. Mewakili SMA Negeri 4, saya menyampaikan belasungkawa yang sedam - dalamnya. Musibah kecelakaan ini di luar dari kemampuan manusia," sebutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar